Rabu, 24 September 2008

Lebih Dekat Dengan si “Formalin”

Sejarah Formalin
Formaldehyde, senyawa yang menjadi bahan daras formalin ditemukan pertama kali oleh ahli kimia yang berasal dari Rusia, Alexander Mikhailo vich Butlerov pada tahun 1859. Butlerov mengaku menemukannya secara tidak sengaja ketika meneliti struktur komponen organik tertentu.

Sebenarnya Formaldehyde tersedia di alam dalam bentuk gas yang dihasilkan dari pembakaran materi-materi karbon yang tidak sempurna. Gas ini bisa ditemukan pada asap yang timbul dari pembakaran seperti kebakaran hutan, kepulan asap knalpot, hingga asap rokok.
Karena keterbatasan alat, Butlerov tak mampu menguraikan atau mengolah lagi temuannya tersebut sehingga setelah hampir 9 tahun kemudian barulah ahli kimia Jerman, August Wilhelm Hofmann, mampu mengolah formaldehyde menjadi formalin.

Walaupun pada suhu kamar berwujud gas, Formaldehyde bisa dengan mudah menjadi larutan dalam air. Hofmann mencampurkan methanol, udara, serta Formaldehyde dalam suatu spiral. Campuran itu dipanaskan sehingga terbentuk formalin. Komposisi Formaldehyde sebesar 37% inilah yang kemudian dijual dipasar sebagai formalin.

Menurut Roland Hutapea, Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, Badan POM, Formaldehyde itu multiguna. Ia digunakan untuk kepentingan industri kayu lapis, perabotan, kertas, film, sampo, deodoran, pasta gigi, lipstik, cat kuku, hingga tekstil. Sifat daya bunuh bakterinya tinggi sehingga mencegah pembukusan dan baik untuk mengawetkan. Karena itu, tak mengherankan jika zat formalin menyebar ke berbagai kehidupan kita.

Kegunaan Formalin Antara Lain :
 Tinta
Bahan Formaldehyde juga digunakan untuk tinta pada uang kertas, mesin cetak, berbagai dokumen, surat kabar, hingga buku.

 Furnitur, lemari dan lantai kayu
Kursi, lemari, atap hingga lantai kayu terwujud berkat lem yang dibuat dari bahan Formaldehyde. Zat ini dipandang sebagai alat perekat yang baik. Dengan formalin, produksi berbagai perabotan ini jadi lebih murah.
 Pakaian
Formalin digunakan pula untuk melapisi pakaian agar tidak mudah kusut. Ia mengikat pigmen warna pada kain, sehingga pakaina tidak cepat pudar. Dengan bahan ini, pakaian mudah dipelihara dan tahan lama.

 Mobil
Beragam material Formaldehyde menjadi kunci pembuatan bodi mobil, dari bumper depan hingga belakang. Juga dalam beragam komponen, seperti sistem transmisi, sistem elektronik, blok mesin, panel pintu hingga sapatu rem.

 Industri
Bahan Formaldehyde juga menjadi bagian penting dalam proses produksi, terutama pada industri kayu. Industri minyak bumi dan gas pun banyak menggunakan larutan formalin dalam kegiatan pengeborannya.


So, jangan keburu takut jika mendengar kata formalin. Ternyata formalin memiliki banyak kegunaan juga dalam kehidupan kita jika kita gunakan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar: