Senin, 06 Oktober 2008

Sumpah PemuDa..

Walaupun hari sumpah pemuda masih cukup lama, gak ada salahnya kan kalau kita bicarain sekarang, so itung-itung nambah wawasan dan kesadaran kita akan pentingnya dan makna hari sumpah pemuda,

Hari Sumpah Pemuda, yang setiap tahun kita rayakan pada tanggal 28 Oktober, adalah salah satu hari yang keramat bagi bangsa Indonesia. Tetapi kini peringatan hari yang amat penting ini, terasa sudah kehilangan semangatnya atau jiwanya yang revolusioner. Padahal, Sumpah Pemuda adalah salah satu di antara berbagai landasan utama bagi kebangkitan nasional kita, dan merupakan semen yang mempersatukan bangsa dan negara kita. Seperti halnya Hari Pahlawan 10 November, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda adalah pegangan penting bagi kita semua.

Saat ini, ketika negara dan bangsa kita sedang dilanda oleh berbagai krisis di banyak bidang, adalah amat penting bagi kita semua untuk menyimak kembali arti penting hari yang bersejarah ini, dan berusaha menghayati maknanya bagi kelangsungan kehidupan kita bersama. Selama lebih dari 32 tahun, Hari Sumpah Pemuda telah diperingati dengan upacara-upacara yang kebanyakan dikemas dengan pidato-pidato para “tokoh” yang kosong isinya, dan terlepas dari jiwa sejarah revolusioner yang melahirkannya. Tidak bisa lain!. Sebab, jelaslah kiranya bahwa tidak bisa diharapkan adanya pemahaman yang tepat dari para pendukung politik Orde Baru, yang umumnya terdiri dari oknum-oknum reaksioner, tentang sejarah lahirnya Sumpah Pemuda dalam tahun 1928. Mereka TIDAK MAU mengerti, dan tidak bisa memahami bahwa Sumpah Pemuda tidak bisa dipisahkan dari perjuangan politik revolusioner Bung Karno. Mereka juga TIDAK MAMPU memahami bahwa Sumpah Pemuda ada kaitannya yang erat dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh pembrontakan melawan kolonialisme Belanda yang dilancarkan oleh PKI dalam tahun 1926.

Oleh karena politik “de-Sukarnoisasi” dan anti-komunis yang dilancarkan selama puluhan tahun oleh para pendukung Orde Baru, maka Hari Sumpah Pemuda kehilangan api kerevolusionerannya, dan dipreteli pesan-sejarahnya yang penting. Adalah sudah waktunya, sekarang, bagi masyarakat sejarawan Indonesia untuk memeriksa kembali berbagai aspek tentang lahirnya Sumpah Pemuda. Dan adalah kewajiban pemerintah dan berbagai lembaga negara kita untuk mngangkat kembali Sumpah Pemuda sebagai senjata ampuh dalam mempersatukan bangsa dan negara, yang sekarang sedang terancam oleh beraneka-ragam rongrongan dari banyak fihak. Dan oleh karena kita semua TIDAK BOLEH hanya menggantungkan harapan kepada kemauan atau kemampuan para “tokoh” (kaum elite atau kalangan “atasan”) saja, maka obor Hari Sumpah Pemuda haruslah untuk selanjutnya dipanggul bersama-sama oleh beraneka-ragam gerakan ornop, LSM, partai-partai politik, organisasi-organisasi buruh, tani, pemuda, mahasiswa, perempuan dan lain-lain.

Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda dengan jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang salah tentang otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda. Demikian juga pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan Islam reaksioner, seperti yang dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front Pembela Islam, Ahlussunah Waljemaah, Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-lain sebagainya.

Perlulah kiranya selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Mereka ini adalah wakil-wakil angkatan muda yang tergabung dalam Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan Sumpah yang berbunyi : “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia “.

Jadi, jelaslah bahwa Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai suku bangsa Indonesia, yang diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan muda mereka. Sumpah Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan negara Republik Indonesia.

Keagungan Sumpah Pemuda adalah adanya kenyataan bahwa ia merupakan produk bersama yang diciptakan oleh banyak orang dari berbagai suku, agama, dan aliran politik. Di antara mereka terdapat banyak orang-orang, yang telah mengorbankan diri dengan berbagai cara dan bentuk. Dari sinilah kelihatan betapa benarnya dan betapa indahnya (atau betapa agungnya!) lambang kita Bhinneka Tunggal Ika. Kita berbeda-beda, namun kita satu : Indonesia. Jadi, Sumpah Pemuda ada hubungannya yang erat, atau, bahkan satu dan senyawa, dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua bahwa Indonesia ini adalah milik kita bersama, tidak peduli dari kalangan agama atau suku yang mana pun, atau dari kalangan aliran politik yang bagaimana pun. Sumpah Pemuda telah meng-ikrarkan bahwa kita adalah satu bangsa, satu tanah-air dan satu bahasa. Tetapi, Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul dihayati atau dipatuhi, kalau semua merasa mendapat perlakuan yang adil. Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul diakui atau ditaati secara bersama dengan sepenuh hati, kalau semua merasa dihargai setara. Adalah pengkhianatan terhadap Sumpah Pemuda, kalau ada golongan yang mau memaksakan secara sewenang-wenang faham keagamaannya atau aliran politiknya. Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua, bahwa di Indonesia tidak boleh ada golongan yang merasa ditindas, dianak-tirikan, dikucilkan, atau diabaikan.

Dalam perjuangan panjang dan berliku-liku untuk merebut kemerdekaan nasional, Sumpah Pemuda telah merupakan senjata yang ampuh bagi banyak golongan. Dan dalam perjuangan panjang ini telah gugur banyak orang, dan banyak pula yang telah mengorbankan sebagian dari hidup mereka dalam penderitaan. Sekarang ini, setelah bangsa kita sudah merdeka, Sumpah Pemuda masih perlu kita kibarkan terus, dalam menghadapi berbagai persoalan nasional maupun ingernasional. Negara dan bangsa yang sudah dirusak secara besar-besaran oleh Orde Baru harus kita bangun kembali lewat reformasi di segala bidang. Kita semua sedang menghadapi berbagai akibat globalisasi ekonomi dan globalisasi komunikasi. Kita juga sedang menghadapi berbagai dampak dari aksi-aksi terorisme, baik yang dilakukan di tingkat nasional maupun internasional.

Kita semua belum tahu bagaimana dan apa kelanjutan dari peristiwa peledakan bom terror di Bali. Dan kita juga tidak tahu apakah Irak memang akan diserang oleh Amerika Serikat. Namun, yang sudah jelas yalah bahwa kita semua perlu tetap mengibarkan panji-panji Sumpah Pemuda, dalam menghadapi berbagai prahara politik, sosial dan ekonomi, yang mungkin akan muncul lebih serius di masa datang.

Dengan semangat dan jiwa asli Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam tahun 1928, kita perlu berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia yang berpenduduk 210 juta orang ini sebagai milik kita bersama. Indonesia adalah untuk semua golongan, yang merupakan berbagai komponen bangsa. Dengan mengibarkan panjji-panji Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila kita perlu berjuang terus bersama-sama demi kepentingan seluruh rakyat, demi kesejahteraan dan kedamaian berbagai golongan suku, keturunan, agama, dan aliran politik.

Demikianlah sedikit cuap-cuap tentang sumpah pemuda yang v kutip dari beberapa sumber, semoga ini semua dapat menambah wawasan dan membangkitkan semangat kita sebagai salah satu pemuda dan pemudi yang akan menopang Indonesia di masa yang akan datang.

Tunjukan pada dunia kalau kita semua ( pemuda-pemudi Indonesia) juga bisa bersaing di era gobalisasi ini dengan style ke'indonesia'annya.

Hidup Pemuda & Pemudi Indonesia !!!!!! ^_^


Sumber

- http://perso.club-internet.fr/kontak

5 komentar:

azlina... mengatakan...

tUliSnX KeREn abIeZ...
AmPe SmAnGt sUmPh pEmUdA Q mLeDaK-LeDak Ne....

Ps:CoMEnT Q bLIk yEEEE...

Ms. Azlisa mengatakan...

wUaHhh...hTiQ jD tRgeRk UTk lBih MmAhaMI n MEndALAMi aRTi SuMpAh poEmuDA yG SsUNggUHnya...

Ps:CoMEnT Q bLIk yEEEE...

Rossa Hidayah mengatakan...

Wah,,alfi pintar bgt buat postingan blognya...

Kata-katanya juga bagus...

hIduP aLfi!!!

Anonim mengatakan...

Kebusukan Kapitalisme Neoliberal, semakin telanjang!

Di tingkat global setelah kisah krisis air, krisis iklim, krisis minyak, krisis pangan, kini krisis finansial naik panggung, Paradoksnya jalan krisis itu terus ditempuh. Masih saja mekanisme pasar dan korporasi dianggap solusi yang menjanjikan. Ironi abad ini, rasionalitas yang irasional. Rasionalitas yang paling tidak masuk akal.

It’s the capitalism, stupid! (adaptasi dari frase politik yang populer digunakan Clinton ketika berkampanye melawan George Bush Senior, it’s the economic, stupid!)

Silah kunjung
Krisis Keuangan Global : Karl Marx di Aspal Jalan Dunia Datara
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/10/krisis-keuangan-global-karl-marx-di.html

KAMSIR mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.